Rizal Ramli Mau Presiden Baru Ketimbang Ibu Kota, Luhut: Gak Usah Didengerin!

Rizal Ramli Mau Presiden Baru Ketimbang Ibu Kota, Luhut: Gak Usah Didengerin!

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 02 Mei 2019 16:54 WIB
Foto: Sonia Permata/detikcom
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan merespons pernyataan Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang mengkritik bahwa saat ini lebih dibutuhkan presiden baru dari pada ibu kota baru. Pemerintah sekarang memang sedang mengkaji rencana pemindahan ibu kota.

Luhut tak mau ambil pusing soal omongan Rizal Ramli.

"Nggak usah didengarin lah yang gitu-gituan," kata Luhut ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai pernyataan Rizal Ramli tidak elok diucapkan, apalagi oleh seorang intelektual.


"Ya karena seorang intelektual nggak elok asal ngomong saja. Jadi seperti tadi kau bilang mau ganti presiden. Lah ganti presiden kan siapa yang nentukan, memang kamu yang nentukan ganti presiden," ujarnya.

Luhut mengatakan bahwa pergantian presiden sudah ada mekanisme yang mengaturnya. Termasuk jika ada pelanggaran pun sudah ada prosedurnya untuk melapor.

Untuk itu dia menyayangkan pernyataan butuh ganti presiden ketimbang ganti ibu kota.


"Kalau dia belajar, mestinya secara intelektual harus lihatin jangan rakyat dibodohi. Kalau ada pelanggaran, pelanggaran itu di mana, laporkan ke Bawaslu," ujarnya.

"Kan semua ada mekanisme bukan kuat-kuatan, marah-marahan, atau pemaksaan kehendak, jangan, hati-hati kita," tambah Luhut.

Rizal Ramli sebelumnya berkomentar terkait rencana pemindahan ibu kota. Dia menyebut, saat ini lebih butuh presiden baru.

"Rakyat hari ini tidak perlu ibu kota baru, tapi butuh presiden baru, terima kasih," ungkap Rizal kepada awak media usai mengikuti peringatan May Day 2019 bersama capres Prabowo Subianto, di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Rabu (1/5/2019). (zlf/zlf)

Hide Ads