Dolar AS Menguat Lagi, Gubernur BI: Dalam Negeri Ada Tekanan

Dolar AS Menguat Lagi, Gubernur BI: Dalam Negeri Ada Tekanan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 03 Mei 2019 16:44 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih mengalami tekanan. Berdasarkan data reuters dolar AS tercatat Rp 14.255 dengan tertinggi Rp 14.282 dan terendah Rp 14.255.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dolar AS tercatat Rp 14.245, dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp 14.215.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih disebabkan karena faktor musiman dan faktor eksternal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai tukar rupiah stabil, secara musiman di dalam negeri akhir bulan ada tekanan karena ada permintaan seperti dividen, pembayaran utang," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (3/5/2019).



Dia menambahkan selain itu ada faktor global seperti Argentina yang mengalami krisis dan perundingan perdagangan negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan China.

"BI konsisten melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Pada kuartal III dan selanjutnya nilai tukar stabil dan cenderung menguat," jelasnya.

Sebelumnya BI mencatat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat mengalami penguatan secara point to point 1,17% hingga 23 April 2019. Ini lebih tinggi dibandingkan periode akhir 2019 0,58% secara rata-rata.

Jika dibandingkan dengan level 2018, nilai tukar Rupiah juga menguat 2,17% secara point to point dan 0,80% secara rerata.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas.

(kil/eds)

Hide Ads