Chris sebenarnya belum lama menjabat sebagai Dirut Indosat. Dia diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 17 Oktober 2018.
Sebelum menakhodai Indosat, pria kelahiran Manado 25 Juli 1952 itu memiliki segudang pengalaman di berbagai bidang. Dihimpun detikFinance dari berbagai sumber, Chris adalah Chairman dan pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang transportasi dan logistik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pernah menjadi penasihat senior Kementerian Perdagangan sejak tahun 2014 dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia (1994-2015).
Dia juga tercatat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank BNP Paribas Indonesia, Ketua Dewan Pendiri Swiss German University (SGU), Wakil Ketua International Federation of Freight Forwarders Associations (FIATA) di Asia Pacific, Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Ketua Dewan Pendiri Indonesian
Services Dialogue (ISD), dan anggota Dewan Gubernur di East West Center, Amerika Serikat.
Sebelumnya, Chris pernah menjadi anggota MPR (1998-2002) dan Presiden Kamar Dagang Jerman-Indonesia (EKONID) (2007-2009). Dia pun ditunjuk pemerintah Indonesia menjadi Penasihat Ekonomi Presiden di Komite Ekonomi Nasional (KEN) (2009-2014) dan anggota Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2-14).
Baca juga: Indosat Rombak Direksi dan Komisaris |
Chris pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Monitoring untuk Instruksi Presiden (Inpres) mengenai Paket Kebijakan Peningkatan Iklim Investasi di Indonesia dan diangkat Pemerintah untuk memimpin sejumlah perhelatan penting di Indonesia seperti Pameran dan Konferensi Infrastruktur Indonesia I & II, Presidential Lectures yang menampilkan Bill Gates, Global Entrepreneurship Summit yang menampilkan Hillary Clinton, dan berbagai forum pemimpin internasional lain di Indonesia. Chris pun sering diundang sebagai pembicara di pertemuan internasional, konferensi, dan seminar tingkat tinggi di seluruh dunia. (das/hns)