PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku wasit pasar modal pun ikut mempertanyakan dan menelaah kerja sama tersebut. Apalagi saat perjanjian kerja sama (PKS) diteken, umur Mahata baru 11 bulan.
Dalam keterbukaan informasi, Senin (6/5/2019), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Fuad Rizal menjelaskan mengenai alasannya memilih perusahaan yang masih belia itu. Salah satu alasannya, perusahaan start up itu sudah mencapai beberapa kerja sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa kontrak kerja sama yang telah diraih Mahata di antaranya dengan Lufthansa system, Lufthansa Tecnic dan Inmarsat. Menurut perseroan perusahaan itu merupakan perusahaan perusahaam internasional yang memiliki KYC dan due diligence dalam menentukam partner kerja samanya.
"Mahata merupakan perusahaan startup yang didukung oleh induk usaha Global Mahata Group yang memiliki 10 ribu karyawan dengan cakupan bisnis, pertambangan timah, inflight connectivity dan tenaga keamanan. Nilai bisnis Global Mahata Group secara total adalah US$ 640,5 juta," tulis manajemen Garuda Indonesia
PT Mahata Aero Teknologi sendiri didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 03 November 2017 yang dibuat oleh Yeldi Anwar, SH, notaris di Jakarta.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0140899.AH.01.11.TAHUN 2017 pada tanggal 08 November 2018. Bila dihitung dari tanggal pegesahan itu, maka saat ini mahata baru berusia 11 bulan.