"Kemarin Pak Gubernur sudah berkomunikasi dengan Pak Menteri Pertanian untuk memberikan RIPH kepada Food Station, karena seluruh kewajiban Food Station memang sudah diberikan. Kita punya kewajiban tanam 5% dari RIPH sudah kita submit," ucap Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi, kepada wartawan di pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019).
Saat ini, Food Station bekerja sama dengan 8 perusahaan importir untuk memasok 145 ton bawang putih dari China. Tindakan itu dilakukan untuk mengendalikan harga bawang putih di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begini, kalau masalah komiditas, kita harus punya stok. Jadi pemerintah itu harus punya stok melalui BUMD pangannya. Kalau kita nggak punya stok, kita akan sulit untuk melakukan stabilisasi. Jadi apa yang kita lakukan di semua bahan pokok kita jalankan, kecuali satu produk yaitu bawang putih," ucap Arief.
Arief yakin, RIPH akan segera keluar dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya, izin impor akan diajukan ke Kementerian Perdagangan.
"Kita close koordinasi sama Dirjen Hortikultur dan Menteri Pertanian. Dan Pak Amran sepertinya akan segera mengeluarkan RIPH untuk Food Station," ucap Arief.
Simak Juga 'Mentan Pastikan Harga Bawang Putih Stabil Selama Ramadhan':