Lonjakan Permintaan Uang Jelang Lebaran Bisa Bikin Bank 'Cegukan'

Lonjakan Permintaan Uang Jelang Lebaran Bisa Bikin Bank 'Cegukan'

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 13 Mei 2019 19:28 WIB
Foto: grandyos zafna
Jakarta - Ramadhan biasa terjadi peningkatan permintaan uang kartal untuk berbagai keperluan, mulai dari Tunjangan Hari Raya (THR) hingga permintaan dari masyarakat. Lalu apakah perbankan Indonesia siap menghadapi lonjakan permintaan uang tersebut?

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah meyakini Bank Indonesia (BI) akan melakukan persiapan yang baik untuk mengatasi lonjakan permintaan uang kartal tersebut. Apalagi fenomena ini merupakan fenomena musiman yang bisa diantisipasi jauh-jauh hari.

"Secara umum ini kan bukan merupakan pengalaman pertama perbankan indonesia. BI juga sudah mempersiapkan terima uang kartal. Memang jumlahnya yang terkadang terkaget-kaget," ujarnya di kantor LPS, Jakarta, Senin (13/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu, lanjut Halim, memang permintaan uabg kartal saat Ramadhan di luar prediksi BI. Namun dia yakin tahun ini BI akan melakukan penghitungan berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Sementara untuk di perbankan, halim juga yakin tidak ada kendala. Likuiditas perbankan saat ini juga dipandang masih dalam batas aman.

"Saya yakin mereka sudah mempersiapkan, enggak ada masalah. Kalau perusahaan juga sama karena mereka harus bayar THR, kemudian membayarkan tunjangan lain. Jadi kelihatannya kalau masalah posisi likuditas saya tidak lihat ini ancaman," tambahnya.

LPS yakin likuiditas perbankan nasional masih aman, dilihat dari posisi loan deposit to ratio (LDR) bank umum yang turun dari 93,5% menjadi 93,27%. Meskipun masih terdapat kantung-kantung risiko pengetatan likuiditas untuk beberapa perbankan.

Nah yang masih terdapat risiko hanya pada bank-bank yang saat ini masih ketat likuiditasnya. Meskipun masih cukup, jika terjadi lonjakan di luar ekspektasi, bank-bank ini diyakini hanya mengalami sedikit guncangan atau dia menyebutnya cegukan.

"Lain halnya kalau terjadi lonjakan signifikan. Secara sistem total likuiditas cukup untuk tunjang kegiatan ekonomi. Kalau secara perbankan karena kondisi awalnya tidak sesehat bank lain, kemungkinan bank ini mungkin terjadi hiccup atau cegukan ya," ujarnya. (das/zlf)

Hide Ads