Tol Trans Jawa dan Sumatera Minim SPBU, Bagaimana Antisipasinya?

Tol Trans Jawa dan Sumatera Minim SPBU, Bagaimana Antisipasinya?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2019 17:41 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Jalan tol Trans Jawa serta tol Trans Sumatera telah siap dilalui para pemudik. Namun, kedua jalan tol ini masih memiliki kekurangan, yaitu rest area yang masih banyak fungsional serta kurangnya SPBU di dalam tol.

Lantas di musim mudik nanti bagaimana cara pemerintah untuk menyediakan tempat pengisian BBM di kedua tol tersebut?

Agus Taufik, Manager PSO Fuel Retail PT. Pertamina mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan layanan BBM dengan beberapa tempat pengisian bahan bakar operasional, mulai dari SPBU modular hingga BBM kemasan dengan motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Layanan BBM di Tol Trans Jawa dan Sumatera memang belum ada layanan permanen. Pertamina siapkan SPBU modular, kiosk kemasan, dan juga motor kemasan," ungkap Agus, di Gedung BPH Migas, Jakarta, Selasa (14/5/2019).


Untuk sepanjang tol Trans Jawa sendiri hanya ada 40 SPBU permanen yang siap tersedia. Namun, untuk mendukung aliran bahan bakar di dalam tol Pertamina juga menyiapkan 11 Kiosk Pertamina, 50 kendaraan bermotor pembawa BBM kemasan, 5 mobil dispenser, dan 19 truk kantong BBM yang stand by di SPBU yang ada.

"Motornya iya masuk ke dalam jalur tol jadi nanti ada koordinasi wilayahnya, pelanggan tinggal telpon nanti kita kasih nomernya, nanti mereka didatangi," jelas Agus.


Sedangkan kalau untuk Jalur Tol Trans Sumatera sendiri sepanjang Bakauheni hingga Palembang hanya disediakan 6 SPBU modular di dalam jalan tol. Sisanya, di jalan arteri se-pulau Sumatera telah disiapkan 437 SPBU permanen, 12 Kiosk Pertamina, 20 kendaraan bermotor pembawa BBM kemasan, dan 18 kantong BBM yang standby di SPBU.

"Kami kira cukup dengan 6 SPBU modular saja itu kan masih fungsional juga. Lalu, kami juga kan sudah siapkan banyak tempat pengisian BBM yang lain, sudah banyak di Sumatera," ungkap Agus.


Di musim mudik ini sendiri Agus memprediksi adanya kenaikan penggunaan BBM sebesar 15,8%. Dari awalnya yang hanya 92.593 Kl/hari naik menjadi 107.206 Kl/hari. "BBM diprediksi naik 15%-an," katanya.



Tonton video terbaru Topreneur, inspirasi bisnis kerajinan tangan beromzet Rp 30 juta/ bulan berikut ini:

[Gambas:Video 20detik]


Tol Trans Jawa dan Sumatera Minim SPBU, Bagaimana Antisipasinya?
(dna/dna)

Hide Ads