Untuk itu, Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie menyarankan agar di bulan puasa bisa membuat pos alias jatah tersendiri untuk bukber agar pengeluaran tidak boros.
Dia mensimulasikan, misalnya memberikan jatah Rp 500 ribu perminggu untuk jatah biaya bukber. Selama seminggu, uang itu lah yang digunakan untuk bukber jangan sampai berlebih, begitu pula ke minggu-minggu berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Cara Siasati Bukber Biar Nggak Boros |
"(Uang itu) Kita pakai untuk bukber apa dan kemana saja," ungkapnya.
Prita mengatakan justru harusnya bagi yang berpuasa di bulan ramadan tidak ada alasan mengeluhkan uang habis. Pasalnya, dengan berkurangnya jatah makan harusnya keuangan bisa bertambah.
"Jadi sebenarnya ada jatah makan siang yang bisa dipakai buat tambahan bukber. Apalagi buat yang hobi kopi dan rokok, harusnya berkurang jatahnya di bulan ramadhan," ungkap Prita.
Jatah uang makan siang yang tidak dipakai itu lah yang harusnya bisa dialokasikan untuk bukber menurut Prita.
"Jadi sebenarnya ada jatah makan siang yg bisa dipakai buat tambahan bukber," kata Prita. (dna/dna)