Dipantau detikFinance, acara dengan tema 'Membangun Ibu Kota Masa Depan' dimulai pada pukul 10.30 WIB di ruang rapat Djunaedi Hadisumarto, Bappenas, Jakarta.
Bambang mengatakan, pada dasarnya kajian pemindahan ibu kota telah dilakukan sejak 1,5 tahun lalu bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, sebelum memutuskan lokasi yang tepat, pemerintah membuka opsi untuk menerima masukan dari para ahli-ahli mulai dari perencana kota, pemukiman hingga demografi.
"Kami juga ingin mendapatkan masukan dari utamanya kelompok, para perencana dan saya terima ikatan ahli perencana kota, ada juga REI kan juga bahas orangnya, kan penduduknya. Kita juga minta lembaga demografi karena Indonesia berada di ring of fire jadi mau melihat potensi risiko bencana untuk wilayah-wilayah di kandidat baru," ungkap dia dalam membuka Talkshow, Kamis (16/5/2019).
Maka dari itu, Bambang berharap agar Jawa tak lagi menanggung beban yang berat. Pasalnya, berdasarkan catatannya Jawa menanggung 150 juta dari 260 juta penduduk Indonesia.
"Konsentrasi penduduk ini sangat kelihatan di Jawa. Bayangkan 150 juta orang hidup di Jawa padahal wilayah kalah dibanding Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Jadi itu harus diselesaikan," tutup dia. (zlf/zlf)