Dalam rakor tim pengendali inflasi daerah (TPID) Banten, Kadis Disperindag Babar Suharso menjelaskan, inflasi ini akibat fluktuasi harga bahan pokok di pasaran. Ada perbedaan antara grosir dan pengecer dengan rentang cukup tinggi. Ini menurutnya jadi berdampak pada harga di pasaran di Banten.
"Padahal sebenarnya stok banyak, tapi bisa saja mahal. Karena ada momentum-momentum tertentu untuk mereka menaikkan harga dan jadi harga psikologis. Nah ini harus kita redam," kata Babar di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Jumat (17/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Banten Bambang Widjonarko membenarkan harga kebutuhan bahan pokok yang meningkat. Terjadi inflasi sebesar 0,46 persen pada bulan April dari Maret.
"Komoditas dominan menyumbang inflasi adalah bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, cabai merah," tambahnya.
Dibandingkan tahun sebelumnya, inflasi bulan puasa tahun ini memang relatif tak terkendali. Meski menurutnya saat ini sudah mulai stabil karena adanya intervensi di pasaran.
"Kita harapkan hingga Idul Fitri ini inflasi terkendali," pungkasnya.