Dikutip dari laman resmi PLN, Selasa (28/5/2019), Sofyan Basir memulai kariernya sebagai bankir. Kariernya dimulai pada tahun 1981 di Bank Duta.
Selang beberapa waktu, tepatnya pada tahun 1986 dia bergabung dengan Bank Bukopin dan telah mencicipi beberapa jabatan manajerial di Bank Bukopin termasuk Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia. Puncaknya, Sofyan Basir berhasil menduduki jabatan sebagai Direktur Utama Bank Bukopin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian pada 2005 dia pindah ke bank pelat merah, yaitu BRI. Dia dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak 17 Mei 2005 dan terpilih kembali untuk periode kedua pada tanggal 20 Mei 2010.
Singkat cerita, Sofyan Basir ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN pada Desember 2014. Dia menggantikan Direktur Utama sebelumnya Nur Pamudji.
Jauh sebelum berkecimpung di bisnis, Sofyan Basir tercatat meraih gelar Diploma dari STAK Trisakti, Jakarta pada 1980. Kemudian dia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Ganesha, Jakarta pada 2010. Tak sampai di situ, Sofyan Basir menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti, Jakarta pada 2012.
Sofyan Basir juga telah mengikuti berbagai pendidikan serta pelatihan di bidang perbankan, baik di dalam maupun luar negeri, di antaranya Seminar Risk Management Certification Refreshment Program di Frankfurt, Eksekutif Manajemen Risiko ABN Amro di Denpasar, Islamic Finance Forum di Swiss.
Dia juga pernah ikut pelatihan Seminar Business Continuity Planning, Ernst & Young; SESPIBANK di Jakarta, Strategy Development Session di IBM, dan Structuring Loans & Short Term, The Institute Banking & Finance.
Setelah menjalani lika-liku mulai dari bankir hingga bos BUMN, kini Sofyan Basir ditetapkan sebagai tahanan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, dan ditahan KPK. Sofyan ditahan setelah menjalani pemeriksaan. (ara/ara)