"Pengunjungnya mungkin turun hampir 20% ya. Jadi pengunjung jelas pasti berkurang. Tapi sekarang karena sudah mendekati hari raya pasti masyarakat butuh kebutuhan pendukung hari raya. Insyaallah meningkat lagi," tutur Gusti usai menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman antara BP Batam, PLMP Fintech, dan PT Central Distribusi Batam dalam pembuatan blockchain, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (29/5/2019).
Lalu, Gusti juga menyampaikan bahwa dengan tutupnya Sarinah selama 4 hari terhitung sejak 21-24 Mei 2019, pihaknya kehilangan pendapatan sebesar kurang lebih Rp 1,5 miliar. Karena, pendapatan retail Sarinah per harinya dapat mencapai rata-rata Rp 500 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Gusti mengatakan sejak dibuka Sabtu kemarin, Sarinah dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp 550 juta. Sedangkan, pada Minggu (26/5/2019) pendapatannya hampir mencapai Rp 700 juta.
"Hari Sabtu biasa, minggu meningkat. Memang belum se-peak waktu sebelum kejadian ya. Tetapi alhamdulillah sekarang meningkat. Karena sebagai informasi, omzet toko kami sudah mencapai hari pertama Sabtu tembus Rp 550 juta, hari kedua Minggu sudah tembus hampir Rp 700 juta," ungkap Gusti.
Gusti menegaskan, Sarinah sudah beroperasi penuh secara normal. Lalu, pengamanan juga sudah diperlonggar karena yang bertugas bukan lagi TNI atau Polri, melainkan keamanan internal.
"Sudah boleh dikatakan sekarang pengaman internal saja. Pihak TNI dan Polisi sudah tidak ada lagi di sekitar Sarinah," ungkapnya.