Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Ketut Diarmita, kebutuhan daging sapi dan kerbau periode Mei-Juni 2019 mencapai 123.105 ton. Namun, angka ini dipenuhi daging lokal sebanyak 72.576 ton.
Dari angka tersebut, terdapat kekurangan daging sebanyak 50.529 ton. Kementan pun melakukan pemenuhan dengan menyiapkan sapi dan kerbau siap potong sebesar 16.251 ton, stok sapi siap potong di bulan Juni 11.946 ton, stok daging sapi di gudang importir 8.438 ton, dan jeroan sapi di gudang importir 1.009 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, jumlah stok daging lokal dengan pemenuhan mencapai 125.555 ton. Artinya, terdapat selisih dengan kebutuhan mencapai 2.450 ton.
"Secara umum stok daging surplus sekitar 2.450 ton. Itu stok kita untuk Mei dan Juni. Semoga Juni sudah bisa kita lewati tenang sehingga dapat kontribusi suasana nyaman," jelas dia dalam konferensi di Kementan, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Selain itu, Kementan juga menjaga pasokan daging dan telur ayam. Tercatat, terdapat surplus sebanyak 30 ribu ton untuk daging ayam dan telur ayam mencapai 154 ribu ton.
Kementan pun memastikan tidak akan ada masalah pasokan dengan adanya data daging sapi, kerbau, ayam, dan telur yang surplus. Bila mana ada masalah, pihaknya bekerja sama dengan satgas pangan untuk mengatasi hal tersebut.
"Untuk daging ayam surplus 30 ribu ton. Telurnya surplus jadi 154 ribu ton. Jadi kalau ada masalah di tengah jalan ada masalah ada satgas pangan," tutup dia.