Diskon Ojol bakal Dihapus, Sederet Ancaman Pembebasan Lahan Tol

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Diskon Ojol bakal Dihapus, Sederet Ancaman Pembebasan Lahan Tol

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 10 Jun 2019 20:37 WIB
Diskon Ojol bakal Dihapus, Sederet Ancaman Pembebasan Lahan Tol
Ilustrasi ojek online/Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Jakarta - Rencana Menteri Perhubungan (Menhub) menghapus tarif diskon ojek online (ojol) menjadi salah satu berita terpopuler detikFinance, Senin (10/6/2019). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, saat ini terdapat dua jenis diskon yakni langsung dan tidak langsung. Dia bilang, yang ada saat ini ialah diskon tidak langsung melalui mitra.

"Diskon langsung relatif tidak ada, diskon yang ada ini relatif tidak langsung, yang diberikan oleh partner-partnernya," kata dia di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta, Senin (10/6/2019).

Budi bilang, diskon hanya memberikan keuntungan sesaat. Untuk jangka panjang, diskon akan memberikan persaingan yang tidak sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain soal diskon ojol mau dihapus, berita terpopuler lainnya adalah tentang ancaman Bambu Runcing, Kemenyan hingga Keris di Pembebasan Lahan Tol, serta lowongan CPNS Buka Lagi di 2019, Jumlahnya 254.173.

Berikut berita terpopuler detikFinance sepanjang Senin (10/6/2019).
Mau Dihapus Akhir Juni, Bye-bye Diskon Ojek Online

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan diskon hanya memberikan keuntungan sesaat. Untuk jangka panjang, diskon akan memberikan persaingan yang tidak sehat.

"Oleh karenanya kita merancang satu Permen (Peraturan Menteri) atau surat edaran yang melarang diskon-diskon ini memang memberikan suatu keuntungan sesaat tapi untuk long term saling membunuh itu yang kita ingin tidak terjadi," ujar Budi Karya di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, diskon bukan diberikan aplikator melainkan perusahaan lain.

"Kalau dari saya, sebetulnya diskon-diskon itu bukan aplikator Go-Jek atau Grab, dari fintech dari OVO, Go-pay itu entitas sendiri. Bukan dari Go-Jek, itu seperti apa. Tapi Pak Menteri sampaikan minggu ini akan konsentrasi ke sana," ujarnya.

Ancaman Bambu Runcing, Kemenyan hingga Keris di Pembebasan Lahan Tol

Sejak awal menjabat, Presiden Joko Widodo dikenal sangat serius dalam pembangunan infrastruktur. Ratusan kilo meter (km) jalan baik tol maupun nasional telah membentang mulus di berbagai daerah.

Menurut catatan detikFinance, total panjang jalan tol yang sudah dioperasikan pada periode Oktober 2014-Oktober 2018 saja sudah mencapai 423,17 km. Untuk mengerjakan pembangunan tol sepanjang itu tentu tidak mudah.

Banyak rintangan yang terjadi dan yang paling sering adalah penolakan dari warga setempat. Hal-hal aneh pun terjadi. Seperti ancaman menggunakan bambu runcing hitam hingga bakar kemenyan.

Lowongan CPNS Buka Lagi di 2019, Jumlahnya 254.173

Lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) akan dibuka tahun ini. Jumlahnya mencapai 254.173 lowongan

"Iya 254.000 lebih," kata Kasubbag Hubungan Media Dan Antar Lembaga BKN Diah Eka Palupi kepada detikFinance, Senin (10/6/2019).

Lowongan CPNS sebanyak itu di antaranya untuk kebutuhan pemerintah pusat dan daerah. Untuk pemerintah pusat, ada total 46.425 orang yang dibutuhkan dengan rincian untuk PNS sebanyak 23.213.

Jumlah tersebut diisi pelamar umum 17.519 orang dan dari sekolah kedinasan 5.694 orang. Kemudian, untuk PPPK yang diisi dari eks THK-II dan honorer sebanyak 23.212 orang.

Maskapai Babak Belur di 2018, AirAsia Rugi Rp 1 T

Tahun 2018 menjadi tahun yang sulit bagi maskapai. Sebab, hampir semua maskapai mengalami kerugian.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana Pramesti, di Kemenhub Jakarta, Senin (10/6/2019).

"Kalau dari laporan keuangan sih. Terakhir ya, 2018 banyak yang rugi lah. Nggak ada yang untung malahan," katanya.

Bahkan, dia menuturkan, AirAsia kerugiannya hampir mencapai Rp 1 triliun.

"AirAsia juga, hampir Rp 1 triliun kalau nggak salah ya (kerugiannya). Equity-nya negatif. Tapi karena dia kan holding ya jadi bisa di-support," ujarnya.


Setelah Royal Bank, BCA Akan Akuisisi 1 Bank Lagi

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sudah mengakuisisi Bank Royal. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung regulator dalam konsolidasi perbankan.

Direktur BCA Santoso Liem menjelaskan usai akuisisi Bank Royal, perseroan saat ini mengaku sedang melirik satu bank lagi untuk diakuisisi.

"Tentunya kita punya rencana, tidak hanya satu tapi ada satu lagi. Belum (diumumkan) karena prosesnya sedang kami siapkan dengan baik. Kami buka wacana untuk satu lagi," kata Santoso di Gedung BI, Jakarta, Senin (10/6/2019).

Namun Santoso belum menyebutkan bank mana yang sedang dilirik oleh BCA. "Baru dilirik, belum tahu dan masih terlalu dini untuk dikomentari banknya seperti apa. Nanti kalau sudah waktunya kita umumkan, kita harus rampungkan dulu yang kemarin, secara legal kan belum selesai," ujar dia.

Hide Ads