BPS: Mei 2019, Harga Gabah dan Beras Turun

BPS: Mei 2019, Harga Gabah dan Beras Turun

Nurcholis Ma - detikFinance
Rabu, 12 Jun 2019 13:47 WIB
Foto: Mentan Amran Sulaiman (Dok. Kementan)
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga gabah kering dan beras serta kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) di bulan Mei 2019 ini.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut dari 2.007 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama Mei 2019, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 72,50%, gabah kering giling (GKG) 11,26%, dan gabah kualitas rendah 16,24%.

Lanjut Suhariyanto, selama Mei 2019 rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.356 per kg atau turun 0,02% dan di tingkat penggilingan Rp4.445 per kg atau turun 0,01% dibanding harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Dibandingkan Mei 2018, rata-rata harga pada Mei 2019 di tingkat petani untuk semua kualitas, yaitu GKP, GKG, dan rendah, mengalami penurunan masing-masing 4,36%, 1,80%, dan 6,58%," ucap Suhariyanto dalam keterangannya Rabu (12/6/2019).

Hal senada terjadi pada harga gabah di tingkat penggilingan yang mengalami penurunan masing-masing 4,23%, 1,40%, dan 6,34% jika dibanding Mei 2018.

Pada bulan Mei ini juga rata-rata harga beras kualitas premium, medium, dan rendah mengalami penurunan masing-masing 0,65 persen, 0,52 persen, dan 0,54 persen jika dibandingkan Mei 2018.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.462 atau turun sebesar 0,03%, beras kualitas medium sebesar Rp9.143 per kg atau turun sebesar 0,02%, dan beras kualitas rendah sebesar Rp8.953 per kg, naik sebesar 0,19%.

Pada keterangan yang terpisah, Kepala Pusdatin Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa mengatakan kenaikan NTP dan NTUP pada bulan Mei didukung oleh kenaikan NTP pada subsektor pertanian jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Rinciannya adalah NTP subsektor hortikultura sebesar 102,41 atau naik 1,42%, NTP Peternakan sebesar 107,71 atau naik 0,83%, dan NTP tanaman perkebunan rakyat sebesar 96,02 atau naik 0,43%.

Hal senada terjadi pada NTUP. Subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 112,11 atau naik 1,72%, peternakan sebesar 117,37 atau naik 1,03%, dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 106,01 atau naik 0,99%.


Ketut juga mengomentari bahwa penurunan harga gabah bulan Mei menjadi bukti bahwa ketersediaan gabah cenderung stabil saat bulan Ramadan dimana kebutuhan masyarakat biasanya meningkat tajam.

"Karena itu, kami memasang target produksi 20 persen di atas produksi normal. Dengan begitu ketersediaan pangan tetap terpenuhi," jelas Ketut. (ega/hns)

Hide Ads