"Ojol tidak ada tiket yang menurun, kalau tiket ada evaluasi itu karena ada usulan dari mereka, tidak ada kita melakukan. Saya klarifikasi tidak ada kami menurunkan tarif ojol," katanya di DPR Jakarta, Rabu (12/6/2019).
"Clear," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak akan menurunkan kalau tidak ada masukan-masukan. Memang kita melakukan diskusi intensif," ujarnya.
Padahal sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, tarif ojol akan turun setelah Kemenhub melakukan survei. Penurunan tarif terutama dilakukan pada jarak pendek. Sebagaimana diketahui, untuk Jabodetabek tarif 4 km pertama dipatok Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
Meski begitu, Budi masih enggan menyebut penurunan tarif tersebut.
"Kemarin ada 3 skema, sesuai, diturunkan atau dinaikkan. Dari hasil survei ada yang sesuai, ada yang mau diturunkan, ada yang terlampau besar. Terutama flag fall, yang jarak pendek itu terlampau besar, jadi mau kita turunkan. Iya flag fall yang 4 km," katanya di Kemenhub Jakarta, Senin (10/6/2019).
Selain tarif jarak pendek, Kemenhub juga akan menurunkan tarif per kilometer (km). Tapi, penurunannya relatif kecil.
"Kayaknya turun dikit paling hitungan 50 perak gitu loh. Kalau skema sekarang pengemudi cukup bagus. Saya sudah merasakan penghasilan cukup bagus," jelasnya.











































