Perry mengungkapkan inflasi ini terjadi karena kenaikan pada tarif angkutan umum darat baik antar kota dan daerah. Selain itu komoditas cabai merah dan daging ayam juga mengalami peningkatan.
"Berdasarkan survei pemantauan harga hingga minggu ketiga, kami perkirakan pada Juni ini inflasinya jadi 0,53% month on month, kalau year on year-nya 3,26%," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, (21/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inflasi ini tinggi dari tingkat inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,44% month to month.
Baca juga: Hingga Juni Modal Asing Serbu RI Rp 130,24 T |
Peningkatan inflasi didorong kenaikan harga pada komoditas kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, hingga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan di bulan Ramadan.
Pemerintah di tingkat pusat dan daerah serta Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan guna terus membawa inflasi dalam tren menurun dalam kisaran 3Β±1% pada 2020 dan 2021 sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang, dan inklusif.
Tiga langkah strategis yang disepakati untuk menjaga inflasi 2019 tetap berada dalam kisaran sasarannya adalah menjaga inflasi dalam kisaran sasaran, terutama ditopang pengendalian inflasi volatile food maksimal di kisaran 4-5%. Strategi ini dilakukan melalui empat kebijakan utama (4K) terkait Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Kemudian sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ditempuh dengan memberikan prioritas kepada ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data yang akurat.