"Dibandingkan bulan April 2019 berarti total impor kita menurun 5,62%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
Penurunan impor Mei terjadi di sektor migas dan non migas. Impor migas turun 6,41% dan non migas turun 5,48%. Sedangkan total impor Mei secara tahunan (year on year/yoy) turun 17,71%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski keseluruhan impor mengalami penurunan, barang konsumsi mengalami kenaikan 5,62% mtm dan turun 10,86% yoy. Kenaikan impor dikarenakan bawang putih, anggur dan obat-obatan.
"Kemarin sudah terbukti bawang putih harganya agak tinggi pelan-pelan turun. kemudian grapes/anggur kita impor dari Australia, lalu ada shipbuilding material itu salah satu barang konsumsi yang diimpor, dan satu lagi obat-obatan," tuturnya. (ara/eds)