Impor Bawang Putih Naik 57%, Paling Banyak dari China

Impor Bawang Putih Naik 57%, Paling Banyak dari China

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 24 Jun 2019 14:49 WIB
Ilustrasi/Foto: Robby Bernardi
Jakarta - Demi memenuhi kebutuhan konsumsi selama Ramadhan, pemerintah memutuskan membuka keran impor barang konsumsi. Salah satunya adalah bawang putih.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan selama Mei 2019 impor barang konsumsi nilainya US$ 1,54 miliar atau naik 5,62% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Berdasarkan penggunaan barang, Mei itu Ramadhan, sehingga bisa dipahami ketika impor barang konsumsi pada Mei 2019 meningkat 5,62% dibandingkan bulan sebelumnya, dibandingkan tahun sebelumnya turun 10,86%," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain impor bawang putih yang meningkat, barang konsumsi seperti anggur dari Australia, lalu shipbuilding material water pump, dan obat-obatan pun naik.

"Komoditas yang naik pertama adalah bawang putih. Kemarin sudah terbukti bawang putih harganya agak tinggi pelan-pelan turun," ujar dia.

Berdasarkan data BPS, impor bawang putih selama Mei 2019 nilainya US$ 76,4 juta dengan volume 69.507 ton. Nilai tersebut naik 57,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 44,2 juta.


Jika dihitung dari Januari-Mei 2019, impor bawang putih nilainya US$ 77,3 juta dengan volume 70.834 ton. Angka itu menurun 38,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 126,2 juta dengan volume 145.422 ton.

BPS juga mencatat, Indonesia mengimpor bawang putih berasal dari lima negara terbesar. Namun, di bulan Mei 2018 tercatat hanya berasal dari China. Sedangkan negara lainnya seperti India, Malaysia, Singapura, dan Taiwan nihil.


Tonton video Impor Bawang Putih Dibatalkan, Buwas: Ada yang Tak Dapat Untung:

[Gambas:Video 20detik]


Impor Bawang Putih Naik 57%, Paling Banyak dari China
(hek/ara)

Hide Ads