"Nilai impor Mei 2019 sebesar US$ 14,53 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
BPS mencatat sejumlah barang yang masih diimpor Indonesia, di antaranya mesin-mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, besi dan baja hingga plastik dan barang dari plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, barang yang diimpor pada Mei adalah kendaraan dan bagiannya, bahan kimia organik, serealia, ampas/sisa industri makanan dan berbagai produk kimia.
Suhariyanto menjelaskan, bahan baku dan barang modal mengalami penurunan impor pada Mei 2019. Komponen yang paling besar adalah mobile phone, emas batangan, hingga raw sugar.
"Bahan baku dan barang modal semuanya merah mengalami penurunan impor, yang lumayan besar adalah mobile phone," katanya.
Baca juga: Impor RI Mei Turun 17% Jadi US$ 14,5 Miliar |
Ada catatan lain dalam impor kali ini, kelompok sayuran mengalami kenaikan yang di dalamnya terdapat bawang putih dari China. Impor biji kerak dan abu logam dan ampas sisa industri makanan juga naik.
"Lalu ada ampas sisa industri, makanan," ujarnya.
Berdasarkan negara asal, produk impor berasal dari China, Jepang dan Thailand dan cenderung tidak berubah. Produk yang diimpor dari China adalah mobile phone tanpa baterai dan bawang putih.
(ara/eds)