Di FAO, Kementan Bicara Akses Pasar Komoditas Petani Negara Berkembang

Di FAO, Kementan Bicara Akses Pasar Komoditas Petani Negara Berkembang

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Senin, 24 Jun 2019 16:49 WIB
Foto: Kementan
Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) mengucapkan selamat kepada Wakil Menteri Pertanian China Qu Dongyu yang terpilih sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Food and Agriculture Organization (FAO) periode 2019-2023.

Plt Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan terpilihnya Qu Dongyu mewakili kepentingan kawasan Asia di FAO. Menurutnya, China dan Indonesia memiliki kesamaan karakteristik sebagai negara berkembang dan berbasis pertanian.

"Kesamaan tersebut diharapkan dapat berimplikasi pada peningkatan kerja sama dan dukungan terhadap pembangunan pertanian Indonesia," ucap Momon dalam keterangannya, Senin (24/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qu Dongyu resmi menjadi Dirjen FAO periode 2019-2023 dan menggantikan Graziano da Silva setelah berhasil mengalahkan dua kandidat lain dari Prancis dan Georgia. Qu Dongyu mendapatkan 108 suara dari 192 negara anggota FAO yang hadir dalam pemilihan tersebut yang berlangsung di kantor pusat FAO di Roma, Italia.


Pada sambutannya kemenangannya, Qu Dongyu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam proses pemilihan. Ia juga menyatakan akan selalu berkomitmen untuk menjalankan mandat organisasi dan membantu negara anggota dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pembangunan sektor pertanian.

Menurut Momon, komitmen Qu Dongyu diharapkan dapat menambah dukungan FAO dalam membantu Indonesia mencapai agenda Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati dan disahkan oleh para pemimpin dunia di tahun 2015 sebagai rencana aksi global hingga tahun 2030 guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.

Sebelum pemilihan Dirjen FAO dalam pertemuan dengan kelompok negara Asia FAO, Momon mengatakan pemilihan Dirjen FAO diharapkan dapat memperkuat dukungan dan harmonisasi program FAO melalui kantor regionalnya dalam menghadapi tantangan di bidang pangan dan pertanian.

"Dalam mengatasi isu ketahanan pangan nasional negara anggota, serta fasilitasi upaya global dalam mengatasi tantangan akses pasar untuk komoditas pertanian negara berkembang," ucap Momon.

(idr/hns)

Hide Ads