Ini Jumlah Pegawai Krakatau Steel yang Direstrukturisasi

Ini Jumlah Pegawai Krakatau Steel yang Direstrukturisasi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 03 Jul 2019 10:21 WIB
Foto: dok. Kementerian BUMN
Jakarta - PT Krakatau Steel salah satu badan usaha milik negara (BUMN) produsen baja saat ini sedang melakukan restrukturisasi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah kerugian yang sudah dialami perusahaan selama bertahun-tahun.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan perseroan melakukan restrukturisasi organisasi dengan cara memaksimalkan potensi karyawan tetap yang ada di induk perusahaan. Yakni dari sekitar 6.624 karyawan dirampingkan menjadi 4.453 orang.

"Jadi sekitar 29% an itu direstrukturisasi. Karyawan tetap itu disuruh bersaing lah mereka. Siapa yang sanggup dia yang menang, yang kalah bisa jadi bawahannya mengerjakan restrukturisasi ini," kata Silmy saat berbincang dengan detikFinance, Senin (1/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Silmy, dengan restrukturisasi tersebut karyawan tetap yang ada di induk usaha itu akan menjalankan pekerjaan di anak dan cucu perusahaan. "Memang pas di take out ada yang tidak punya posisi, dia akan jadi fungsional dan akan saya tempatkan di anak usaha dan cucu usaha. Belum ada yang saya pecat, jadi ada missleading," imbuh dia.

Dia menjelaskan, sedangkan untuk pegawai outsourcing juga dioptimalkan, misalnya dengan tidak melakukan perpanjangan kontrak. Namun tak menutup kemungkinan, usai restrukturisasi ini perseroan akan kembali merekrut pegawai melalui jalur outsourcing.

Dalam menjalankan program cost to profit center ini, Silmy telah bertemu dengan seluruh direksi dan general manager anak dan cucu usaha. Dalam pertemuan dibahas terkait kondisi perusahaan terkini, posisi utang, posisi keuangan dan tren perkembangan utang.


"Nah di situ dibahas, ini mau dilanjutin atau tidak, akhirnya kita sepakat untuk menyelesaikan bersama-sama. Kita cari cara yang baru, karyawan tetap berjalan dan beban perusahaan berkurang," jelas dia. Silmy menegaskan tidak ada 1.300 karyawan yang dipecat oleh perseroan.


(kil/zlf)

Hide Ads