Permintaan Loyo, Harga Minyak Mentah RI Turun ke US$ 61 per Barel

Permintaan Loyo, Harga Minyak Mentah RI Turun ke US$ 61 per Barel

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 08 Jul 2019 10:00 WIB
Foto: BBC
Jakarta - Penurunan refinery margin di kawasan Asia Pasifik turut mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Juni 2019. Berdasarkan hasil perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada Juni 2019 mencapai US$ 61,00 per barel, turun sebesar US$ 7,07 per barel dari US$ 68,07 per barel.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan pergolakan harga minyak mentah di kawasan asia juga salah satu faktor penting penentuan ICP.

"Refinery margin minyak di Kawasan Asia menjadi pertimbangan penting oleh Tim Harga Minyak Indonesia dalam menentukan nilai ICP bulan Juni ini," kata Agung dalam keterangannya, Senin (8/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menambahkan, penurunan ICP Juni juga dipengaruhi oleh lambatnya pertumbuhan permintaan minyak mentah tahunan di pasar global pada 2019 sebesar 0,07 juta barel per hari menjadi 1,14 juta barel per hari dibandingkan dengan perkiraan pada publikasi OPEC MOMR bulan sebelumnya.

Di samping itu, faktor lain disebabkan oleh pre-eliminary data di mana suplai minyak dunia pada bulan Mei 2019 diperkirakan meningkat sebesar 0,04 juta barel per hari menjadi 98,26 juta barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kekhawatiran pasar atas perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok masih berlanjut. Kondisi ini yang punya dampak terhadap gejolak pertumbuhan ekonomi global," jelas Agung.



Mengacu pada publikasi Rystad bulan Juni 2019, terdapat peningkatan proyeksi produksi Minyak Mentah AS pada akhir Desember 2019 sebesar 200.000 barel per hari menjadi 13,4 juta barel per hari.

Tingkat stok gasoline AS selama bulan Juni 2019 cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan Mei 2019 dan untuk stok minyak mentah AS selama bulan Juni 2019 cenderung mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan Mei 2018, meskipun sedikit menurun di akhir bulan Juni 2019.

Terakhir, meningkatnya krisis politik di Venezuela dan sabotase atas fasilitas minyak di Libya serta keputusan Amerika Serikat (AS) untuk tidak memperpanjang waiver atas embargo ekspor minyak mentah Iran, berdampak pada semakin berkurangnya pasokan minyak mentah di pasar global.

Penurunan serupa juga terjadi pada ICP SLC menjadi US$ 61,84 per barel, turun sebesar US$ 7,21 per barel dari US$ 69,05 per barel.




(ara/eds)

Hide Ads