Hal itu diungkapkan usai ratas percepatan pembangunan Provinsi Jawa Tengah bersama Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Kalau tadi saya propose untuk pertumbuhan ekonomi 7% kami butuh Rp 700-an triliun," kata Ganjar di Komplek Istana Bogor, Selasa (9/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar menceritakan, ada tiga sektor yang akan didorong dan mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian. Pertama, perkembangan sektor industri, pariwisata, dan pembenahan industri yang sudah ada.
"Jadi ini konsep integrated antara Yogyakarta dan Jateng. Ini tiga hal yang kita sampaikan," ujar dia.
Menurut Ganjar, tiga sektor yang diajukan itu akan mendapat dukungan dari pemerintah pusat, salah satunya adalah insentif fiskal berupa fasilitas perpajakan.
Dukungan pemerintah pusat, kata Ganjar juga harus diimbangi dengan langkah pemerintah daerah dalam mengundang investasi masuk ke wilayahnya masing-masing. Salah satu hal yang ditekankan adalah percepatan perizinan.
"Insentif rata-rata yang diminta oleh perusahaan adalah satu, tax holiday. Tapi cepat dieksekusi, jangan bertele-tele, atau online sistemnya mesti jalan dan itu disosialisasikan. Dua, izin yang tidak bertele-tele. Ini yang disampaikan kepada kita," jelas dia.
Ganjar mengungkapkan, sudah ada beberapa perusahaan yang ingin berinvestasi di Jawa Tengah. Perusahaan itu dari Korea Selatan. Di mana, perusahaannya bergerak di bidang tekstil dan produk alas kaki.
Guna mempercepat proses investasi itu, lanjut Ganjar, pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mempermudah proses administrasi berusaha.
"Maka ini sinergitas kolaboratif antara kabupaten/kota, provinsi,dan pusat yang mesti bareng," ungkap dia.
Tonton Video Jokowi Minta Jajarannya 'Tutup Mata' soal Investasi:
(hek/fdl)