"Uji coba manusia dapat dimulai pada akhir tahun depan, meskipun perusahaan belum memiliki persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS untuk studi semacam itu," kata Musk seperti dikutip dari CNN, Senin (22/7/2019).
Andrew Schwartz, seorang profesor neurobiologi di University of Pittsburgh dan pelapor dalam bidang mesin otak menyebut gagasan umum dan motivasi mereka saya pikir sangat tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun upaya ini ternyata sempat terhambat karena beberapa alasan seperti mahal dan membutuhkan banyak pelatihan. Musk berharap agar implan yang diciptakan oleh Neuralink ini suatu hari dapat membantu orang lumpuh dalam mengendalikan ponsel.
Virginia de Sa, seorang profesor di University of California San Diego, mengatakan ide milik Neuralink ini terdengar "sangat menjanjikan," seperti penggunaan alat yang sangat kecil kemudian ditanamkan pada otak manusia.
Sampai saat ini Neuralink mengatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap proses, Musk ingin proyek terbarunya ini jadi menarik dan disukai semua orang. Namun, beberapa ahli mengatakan mereka tidak dapat membayangkan jika kebanyakan orang menuntut untuk meminta chip otak Neuralink ini.
"Ini benar-benar seperti visi fiksi ilmiah yang membuat beberapa orang bersemangat, tetapi saya tidak melihat soal harga pasar untuk hal seperti itu,".
"Perkembangan teknologi harus jauh melampaui apa yang saat ini mampu dengan perangkat seperti ini," kata Andrew Hires, asisten profesor neurobiologi di USC.
(zlf/zlf)