Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan penurunan bunga acuan akhirnya diambil setelah melihat tanda-tanda pelonggaran kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat the Fed semakin menguat. Sinyal the Fed yang menurunkan bunga acuan tahun ini membuat BI percaya diri melonggarkan ikat pinggangnya.
"Kalau AS statementnya hawkish, kita sulit melakukan pelonggaran," kata Mirza dalam paparannya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski the Fed belum menurunkan bunga acuannya, BI yakin pelonggaran kebijakan moneter akan diambil AS seiring sikap bank sentral negara di kawasan yang juga mengambil sikap dovish. Hal ini terlihat dari Australia yang sudah menurunkan bunga acuan dua kali tahun ini. Begitu pula dengan India, Malaysia, dan Filipina.
"Indonesia kemudian merespons supaya tidak semakin berdampak ke pertumbuhan ekonomi kita, dan memanfaatkan pelonggaran suku bunga global dengan melonggarkan suku bunga BI," katanya.
Baca juga: Berlawanan Bursa Asia, IHSG Ditutup Negatif |
Kondisi ekonomi makro dalam negeri yang terjaga juga menurutnya membuat BI optimistis pelonggaran kebijakan moneter menjadi langkah yang tepat. Bank Indonesia pun memberi sinyal pelonggaran suku bunga acuan akan berlanjut setelah nanti the Fed akhirnya menurunkan bunga acuan.
"Bisa ditangkap nuansa kalimat yang kita sampaikan mencerminkan pelonggaran kebijakan moneter masih akan berlanjut," ujar dia.
(eds/zlf)