"Secara politik fase III ini sudah dapat dukungan penuh dari pemerintah, dari Presiden, Kementerian, sampai Pemprov. Presiden saja kemarin kan menyatakan fase III harus dimulai tahun ini," kata William dalam paparan di Mercure Hotel Simatupang, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Saat ini pihaknya tengah berupaya agar proyek ini bisa kembali masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Dengan demikian percepatan diharapkan bisa dilakukan untuk mengebut pembangunannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik pinjaman langsung atau pun KPBU," kata William.
William mengatakan pihaknya akan mencoba izin langsung ke Presiden Jokowi agar pihaknya dapat pinjaman langsung meskipun cuma perusahaan BUMD. Untuk meyakinkan hal ini, dia juga akan memperkenalkan proyek Fase III MRT ini ke para investor yang ada di Singapura.
"Kita besok mau memperkenalkan fase III ini di Indonesia Investment Forum di Singapura, kita akan kenalkan proyek ini ke potensial dana di sana," kata William.
Sejauh ini William mengatakan pihaknya sudah mengantongi tiga lembaga pendanaan yang berpotensi besar bisa membantu pembiayaan MRT fase Timur-Barat. Di antaranya Asian Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, dan JICA. Rute Kalideres-Ujung Menteng sendiri diestimasi memakan biaya pembangunan hingga Rp 53 triliun.
"Fase III (Kalideres-Ujung Menteng) sepanjang 31 km itu kemarin di feasibility studinya sekitar US$ 4 miliar, kalau pakai kurs sekarang kita taksir di angka Rp 53 triliun," katanya.
(eds/eds)