"Bandara Bali kita bahas berkaitan dengan prosedur saja, tetapi kita memang sepakat akan memfinalkan itu pada saat finalisasi jalur akses selatan-utara ini. Jadi kita punya alternatif beberapa ya bisa jalan tol, bisa kereta api, bisa juga jalan highway (protokol) ini nanti domainnya di Kementerian PU, karena kita nggak akan membangun bandara Bali utara tanpa ada infrastruktur utama itu," kata Budi usai ratas di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jl Airport Ngurah Rai, Bali, Jumat (26/7/2019).
Budi mengatakan dimulainya pembangunan bandara Bali utara itu tergantung pada kesiapan infrastruktur di lokasi tersebut. Pihaknya pun masih menunggu kajian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung nanti infrastruktur itu, kalau infrastruktur itu bisa cepat kita juga cepat, karena membangun bandara itu bisa 2-3 tahun. Karena infrastruktur ini juga biasanya pembebasan tanah yang jadi masalah kita menunggu proposal dari kementerian PU," jelas Budi.
Dia pun memastikan lokasi pembangunan bandara Bali utara tetap akan dibangun di Kubutambahan, Buleleng, Bali. "Lokasinya nggak (tetap sama,red).
Rapat terbatas di Bandara Ngurah Rai ini juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir, GM Angkasa Pura I Cabang Denpasar Herry AY Sikado, dan Direktur Bandara Udara Kemenhub Praminto Hadi.
(ams/hns)