Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH) Kementerian Pertanian (Kementan), Yasid Taufik melihat pentingnya upaya pemenuhan standar mutu budidaya maupun penanganan pascapanen yang sesuai dengan kesepakatan protokol Indonesia-China.
"Standar mutu budidaya dan pascapanen yang sesuai dengan ketentuan protokol ekspor kedua belah pihak sangat penting. Pasar China bernilai besar dan mereka sangat menyukai buah naga dari Indonesia yang rasanya manis segar dibandingkan negara penghasil lainnya," ujar Yasid dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/7/2019).
Pemerintah China mengirimkan Tim The General Administration of Customs of The Peoles Republic of China (GACC) untuk melaksanakan verifikasi lapang usai protokol tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim GACC melihat secara langsung penerapan GAP dan GHP buah naga serta penanganan panen sekaligus pascapanen di rumah kemas. Pihak GACC yang diwakili Liang Zhuwei dan Liu Dong menyatakan kepuasannya usai melihat lokasi tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa rencana ekspor buah naga semakin mendekati kenyataan.
Direktorat Jenderal Hortikultura bersama dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi berkesempatan mengawal verifikasi terkait masuknya buah naga ke negeri China. Indonesia pun menyiapkan detail kualitas dan kontinuitas sesuai dengan permintaan pasar negara tersebut.
(mul/ega)