Salah satunya seperti Destro yang menolak gagasan itu. "Ogah, buang2 waktu dan campur org lain yg bukan muhrim," kata dia.
Warga lainnya yang juga menolak gagasan naik angkutan umum adalah fransiskus. Alasan penolakannya lebih pada fakta bahwa masih banyak angkutan Jakarta yang tak laik jalan dan bahkan bobrok hingga masih tetap saja menyumbang polusi ibu kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, asap hitam mengepul dari sejumlah angkutan umum masih jadi momok bagi warga Jakarta.
"belum setuju, karena seperti saya yg kerja , aksesnya kendaraan umum ada tapi masih kurang nyaman untuk sampai tempat tujuan. kalau ada saya mau beralih dengan syarat nyaman dan terjangkau. mungkin msh perlu diperbaiki 10-15thn lg ya. utk sekarang msh menggunakan kendaraan pribadi.π" kata fransiskus.
Alasan lain warga yang menolak adalah karena angkutan umum belum menjangkau pemukiman mereka.
"Wilayah pemukiman warga itu rata2 bnyak gang, jd butuh wkt dan biaya extra utk smpai ke transportasi umum, menurut saya sepeda motor transportasi terbaik utk saat ini..οΏ½," tutur Niandra.
(dna/fdl)