Proyek Tol Yogya-Solo Bakal Terjang 9 Desa di Boyolali

Proyek Tol Yogya-Solo Bakal Terjang 9 Desa di Boyolali

Ragil Ajiyanto - detikFinance
Kamis, 01 Agu 2019 16:49 WIB
Ilustrasi proyek tol/Foto: Sugeng Harianto
Boyolali - Sebanyak 9 desa di Boyolali, Jawa Tengah, akan terkena imbas proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo 54 km. Pemkab Boyolali meminta pihak pemerintah desa tersebut untuk menginventarisir fasilitas sosial (Fasus) dan fasilitas umum (Fasum).

"Kemarin saya minta desa untuk menginventarisasi Fasum, Fasos . Jadi supaya nanti ketika jalan tol itu dibangun, sudah tidak ada lagi Fasum Fasos yang terlewatkan. Jadi apa yang harus diganti oleh pihak pelaksana jalan tol sudah clear di depan," kata Asisten II Setda Boyolali, Widodo Munir, Kamis (1/8/2019).

Menurut Widodo Munir, trase atau jalur jalan tol Yogyakarta - Solo di wilayah Boyolali sudah disepakati. Di Boyolali, jalan tol tersebut akan melintasi 9 desa di kecamatan Banyudono dan Sawit. Lima desa di Kecamatan Banyudono dan 4 desa di Kecamatan Sawit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Trasenya sudah. Sudah kita sepakati. Jadi nanti (desa) yang terkena itu Desa Batan, Banyudono, Jembungan, Kuwiran dan Sambon di Kecamatan Banyudono. Kemudian Kecacamatan Sawit yaitu Desa Guwokajen, Bendosari, Jatirejo dan Kateguhan," jelas Widodo.

Meski demikian, wilayah-wilayah yang bakal terkena proyek tersebut sampai saat ini juga belum dilakukan pematokan. Saat ini masih menunggu penentuan lokasi melalui SK Gubernur.

Berdasarkan rencana, lanjut dia, jalan tol Yogyakarta - Solo nantinya akan dibangun lebih tinggi dari permukaan jalan atau tanah yang ada saat ini. Jalan tol Yogyakarta - Solo akan terhubung dengan tol Semarang - Solo, yakni di exit tol Colomadu. Gerbang tol Colomadu, kemungkinan akan dibongkar dan menjadi jalur menyambung ke tol ruas Yogyakarto - Solo.

Sedangkan pintu keluar masuk jalan tol dari jalan arteri Solo - Semarang akan dialihkan ke sebelah baratnya. Yaitu di sekitar barat Mapolsek Banyudono atau di wilayah Desa Banyudono.

"Jalan (tol) tetap di atas. Semua tolnya naik. Jadi nanti tidak ada lampu bangjo (traffic light di jalan Solo - Semarang). Rencananya seperti itu," terangnya.


Hingga saat ini di wilayah Boyolali juga belum ada sosialisasi untuk ganti rugi lahan yang akan terkena proyek jalan tol itu. Untuk penentuan harganya, pihaknya menunggu dari appraisal.

"Nunggu appraisal saja. Tapi selama ini rata-rata sebenarnya (nilai ganti rugi) di atas harga pasar. Selama ini loh," ucap dia


(hns/hns)

Hide Ads