Padahal di sepanjang semester I-2019, permintaan semen nasional masih menunjukkan penurunan sebesar 2,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018. Bahkan untuk wilayah Sumbagsel yang menjadi basis utama pasar SMBR, permintaan semen mengalami penurunan sebesar 13,4% dibandingkan 2018.
"Saat ini market share SMBR terbesar berada di Sumsel yang saat ini mencapai 63% dan Lampung yang mencapai 24%" kata Jobi, Kamis (1/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjualan Semen Baturaja Naik 8% di Maret |
Jobi yakin perseroan mampu meningkatkan penjualan semen pada tahun 2019 dengan cukup signifikan dibandingkan pencapaian tahun 2018.
"Kami optimis permintaan semen akan terus meningkat di Semester II-2019, tentunya didukung dengan dimulainya proyek pembangunan infrastruktur pada pertengahan tahun, setelah sebelumnya sempat tertunda di Semester I karena hari raya lebaran dan pemilu 2019" ujar Jobi.
Pendapatan perseroan pada semester I-2019 tumbuh 6% menjadi Rp 833,5 miliar dari Rp 783,5 miliar di 2018. Beban pokok penjualan turun 9% sehingga laba kotor naik menjadi Rp 334,5 miliar dari Rp 237,5 miliar di 2018.
Laba usaha perseroan naik menjadi Rp 92 miliar dari Rp 89,7 miliar di 2018. Namun laba bersih oerseroan mengalami penurunan menjadi Rp 7,5 miliar dari Rp 24,1 miliar di 2018 karena meningkatnya beban luar usaha berupa beban keuangan dan pajak penghasilan badan.
(ara/ara)