Rudiantara mengatakan, kerugian di atas Rp 100 miliar dialami para operator khususnya di Jabodetabek.
"Asumsi, tidak bisa dihitung persisnya. Jadi satu tahun Jabodetabek pendapatannya sekitar Rp 60-70 triliun," kata Rudiantara di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak hitung, sehari berarti Rp 200 miliar. Katakanlah 12 jam ada mati, kali setengahnya di atas Rp 100 miliar sih ada," tambah dia.
Lebih lanjut Rudiantara mengungkapkan, pemadaman listrik secara massal juga berdampak masif salah satunya kepada pelaku bisnis yang bergantung pada jaringan telekomunikasi.
"Dampaknya masif. Tidak hanya aplikasi aplikasi yang mati, sudah pasti seluler mati. Banyak industri juga yang mati," jelasnya.
(hek/fdl)