Kasihan Sripeni, Baru Jadi Bos PLN Sudah Disemprot Jokowi

Kasihan Sripeni, Baru Jadi Bos PLN Sudah Disemprot Jokowi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 06 Agu 2019 12:55 WIB
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Nasib kurang mujur alias apes harus diterima Sripeni Inten Cahyani, Plt Direktur Utama PT PLN (Persero). Baru beberapa hari menjabat sebagai bos PLN, ia kena semprot Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu tak lain karena masalah listrik padam yang terjadi di separuh Pulau Jawa.

Sripeni sendiri baru menjabat sebagai Plt Direktur Utama pada Jumat pekan lalu (2/8/2019). Dia diangkat berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ia menggantikan Plt Direktur Utama sebelumnya Djoko Abumanan.

"Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2019 memutuskan mengangkat Sripeni Inten Cahyani sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN sekaligus merangkap sebagai Direktur Pengadaan Strategis satu, keputusan ini berlaku sejak 2 Agustus 2019," kata Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka dalam keterangan tertulis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di jajaran direksi PLN, Sripeni sebetulnya terhitung orang baru. Dia masuk ke jajaran direksi pada 29 Mei 2019 saat Djoko Abumanan ditunjuk jadi Plt Direktur Utama. Ia masuk sebagai Direktur Pengadaan Strategis Satu PLN. Hingga saat ini pun jabatan itu masih Sripeni emban, alias rangkap jabatan.

Sebelumnya, wanita kelahiran Pati 7 Oktober 1968 ini menjabat Direktur Utama PT Indonesia Power, anak usaha PLN.

Dua hari berselang setelah pengangkatan posisi baru, kejadian tak diinginkan terjadi. Listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah padam.


Padamnya listrik massal ini dipicu oleh putusnya sistem jaringan bagian utara Ungaran-Pemalang. Hingga saat ini, penyebab putusnya jaringan masih diinvestigasi.

Namun, matinya listrik ini telah membuat publik geram. Bagaimana tidak, matinya listrik membuat banyak aktivitas tidak berjalan. Sebut saja, KRL dan MRT, ATM, jaringan telekomunikasi semuanya down.

Kondisi itu pun menjadi perhatian serius Presiden Jokowi. Sehari setelah kejadian, Senin (5/8/2019), Jokowi sampai harus datang ke Kantor Pusat PLN di Jakarta Selatan untuk meminta penjelasan.

Raut muka orang nomor 1 di Indonesia ini tampak kesal. Di hadapan direksi, Jokowi meminta penjelasan lengkap tragedi tersebut.

"Pagi hari ini saya datang ke PLN mau mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin dan dalam sebuah manajemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar," kata Jokowi di Kantor pusat PLN.


Jokowi mengaku heran PLN tidak bisa bergerak cepat mengatasi hal ini. Sebab, pemadaman terjadi berjam-jam. Terlebih, kejadian serupa terjadi pada 17 tahun lalu dan harusnya tidak terulang lagi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun bertanya kepada PLN apakah kejadian seperti ini tidak diprediksi sebelumnya. Dia bahkan menyindir para direksi.

"Pertanyaan saya bapak ibu semuanya ini kan orang pinter-pinter. Apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian, sehingga kita tahu sebelumnya," kata Jokowi.

Sripeni kemudian memberi penjelasan panjang lebar sebab listrik di separuh Jawa padam. Namun, dia tidak menepis penanganan lambat. Ia pun meminta maaf kepada Jokowi.

"Kami memang mohon maaf Pak (Jokowi) prosesnya (pemulihan listrik) lambat, kami akui Pak," ujar Sripeni.


(zlf/zlf)

Hide Ads