Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak awal pekan terdampak karena perang dagang antara China dengan negeri Paman Sam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta semua pihak khususnya sektor usaha agar tidak panik.
Pasalnya, kondisi perang dagang antara China dengan AS sewaktu-waktu bisa berubah tensi tegangnya. Apalagi, sekarang ini mata uang yuan sengaja dilemahkan.
"Kita merosot juga. Kita terpengaruh saja. Namanya orang perang dagang, sudahlah jangan hitung hari per hari. Mereka mungkin lima hari berubah kebijakan. Diamin saja dulu," kata Darmin di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak usah diini dulu. Ini semua belum berhenti prosesnya. Masing-masing melakukan tindakan, siapa yang tahu besok tindakan AS," ujarnya.
Meski demikian, Mantan Dirjen Pajak ini mengakui bahwa pemerintah masih memantau dampak apa lagi yang akan terjadi akibat ketegangan kedua negara maju ini.
"Kita ikuti, kita hitung, tapi kita belum mau komentar," ungkap dia.
Baca juga: Bursa Asia Melemah, IHSG Parkir di 6.115 |
Sebelumnya, Nilai tukar dolar Amerika Serikat(AS) terhadap rupiah pagi ini kembali menguat. Dolar AS pagi ini berada di posisi Rp 14.350.
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (6/8/2019). Hingga pukul 09.27 WIB, dolar AS tercatat bergerak di rentang Rp 14.240 hingga 14.350.
Jika ditarik dalam lima hari terakhir, dolar AS terpantau cenderung menguat sejak akhir pekan lalu. Pergerakan nilai tukar mata uang Paman Sam terus menanjak dari Rp 13.956 hingga kini berada di level Rp 14.350.
(hek/dna)