Ketertarikan ditunjukkan saat Managing Director Muhibbah Engineering (M) Bhd Mac Ngan Boon menemui Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kamis 1 Agustus 2019 lalu di Bandung.
Turut mendampingi Kepala Biro Sarana Perekonomian, Investasi, dan BUMD Setda Jabar Noneng Komara Nengsih serta Direksi BUMD PT BIJB selaku pengelola Bandara Kertajati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ketertarikan Muhibbah karena Bandara Kertajati akan menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Segitiga Rebana. Sehingga, diprediksi menjadi pusat ekonomi baru Jabar yang terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban Subang, dan Cirebon.
Apalagi, kata dia, Bandara Kertajati akan disokong kawasan aerocity seluas 3.480 hektare."Karena Bandara Kertajati nantinya akan menjadi pintu gerbang Jawa Barat satu-satunya," tambah Noneng.
Direktur PT BIJB Muhamad Singgih mengatakan Pemprov Jabar menyetujui pemenuhan modal sebesar 36,6 persen yang rencananya diakusisi dua calon investor. Saham senilai 11,6 persen untuk Muhibbah, sedangkan 25 persen oleh PT Angkasa Pura II selaku operator.
"Saat ini PT BIJB sedang dalam proses penjualan saham dalam simpanan sebanyak 11,6 persen kepada Muhibbah sedangkan 25 persen kepada AP II. Untuk Muhibbah proses saat ini sedang melakukan valuasi angka penawaran saham PT BIJB untuk kemudian bisa segera difinalkan," kata Singgih.
Menurutnya Muhibbah menjadi investor yang sangat serius untuk menanam sahamnya di BIJB Kertajati. Ketertarikan Muhibbah ini juga sebagai upaya ekspansi strategi jangka panjang.
"Mereka ini melihat adanya potensi bisnis besar dan mereka melihat bukan hanya Bandaranya saja tapi posisi yang sangat seksi untuk perdagangan dan perindustrian di sekitar Bandara Kertajati," ujar Singgih.
(mud/dna)