Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menjelaskan desain pasokan listrik MRT sama dengan New York subway.
"Desain pasokan listrik MRT Jakarta ini sejalan dengan sistem kelistrikan MRT di berbagai negara lain. Sebagai contoh, hal serupa (kereta mogok) terjadi di New York Subway pada bulan Juli lalu, dimana pemadaman listrik terjadi selama 5 jam dikarenakan kendala pasokan listrik dari kota New York," ujar Kamaluddin dalam keterangan tertulis MRT Jakarta, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem operasi kereta MRT Jakarta menggunakan persinyalan CBTC (Communication Based Train Control) yang menganut tingkat standar safety yang tinggi, seperti halnya sistem persinyalan yang digunakan di Delhi Metro dan Beijing Subway Line 15. Dimana sistem ATO (Automatic Train Operation) mengharuskan kereta melakukan emergency break
(pengereman darurat) ketika terjadi power off (terputusnya pasokan listrik).
Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi bencana yang kemungkinan terjadi di jalur depan kereta. Oleh karena itu, pengereman darurat dan evakuasi merupakan cara terbaik yang dilakukan untuk menghadapi kejadian ini.
Skema evakuasi yang dilakukan (sebagaimana penjelasan infografis di bawah ini) menggambarkan pada saat kejadian terputusnya pasokan listrik (4 Agustus) terdapat 7
rangkaian kereta MRT Jakarta yang sedang beroperasi. Tiga rangkaian kereta berada di jalur bawah tanah yaitu Ratangga 0511 yg sedang berhenti di Stasiun Bundaran HI, dan
Ratangga 0411 serta Ratangga 0610 yg terhenti diantara Stasiun Istora Mandiri dan Stasiun Bendungan Hilir.
Penumpang di Ratangga 0411 (berjarak + 20 meter dari stasiun) dan Ratangga 0610 (berjarak + 100 meter dari stasiun) dievakuasi ke stasiun terdekat yaitu Stasiun
Bendungan Hilir.
Sedangkan 4 rangkaian lainnya berada di jalur layang yaitu Ratangga 0709 dan Ratangga 0906 sedang berada di Stasiun Blok A; dan Ratangga 0807 serta Ratangga 1004 yang terhenti diantara stasiun Fatmawati dan Stasiun Lebak Bulus Grab. Penumpang di Ratangga 0807 (berjarak + 850 meter dari stasiun) dan Ratangga 1004 (berjarak + 10 meter dari stasiun) dievakuasi ke stasiun terdekat yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab. Jumlah penumpang yang dievakuasi dari seluruh 13 stasiun MRT berjumlah 3.410 orang dalam keadaan baik dan selamat.
(hns/hns)