"Jadi krisis (perang dagang) itu masalah sekaligus opportunity. Sayangnya sampai saat ini, trade crisis kan sudah diramalkan 1,5 tahun lalu, pemerintah Indonesia tidak punya plan, tidak punya action," kata dia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).
Menurutnya seharusnya pemerintah sudah bisa memprediksi bahwa akan terjadi perang dagang tersebut. Jika demikian pemerintah bisa menyiapkan langkah-langkah untuk memanfaatkannya demi keuntungan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia perlu berkaca dari negara-negara tetangga yang mampu memanfaatkan perang dagang, bukannya malah melihat kondisi tersebut sebagai suatu masalah. Rizal mencontohkan perang dagang dituding sebagai penyebab defisit neraca perdagangan.
"Neraca dagang Indonesia makin negatif. Memang bisa disalahkan dengan faktor eksternal seperti trade war. Lah negara lain malah tarik manfaat kok dari trade war," jelas Rizal.
"Yang namanya crisis (perang dagang) itu ada dua sisi mata uangnya, yang satu itu masalah masalah masalah, yang kedua justru opportunity-opportunity. Dalam bahasa China, crisis itu masalah dan opportunity. Kita suka kalau lihat crisis atau apa nggak liat opportunity-nya," tambahnya.
(toy/ara)