Perolehan laba yang melampaui target laba bersih tahun 2018 sebesar 50,17% ini juga tak lepas dari proyek prioritas yang tengah digarap oleh Hutama Karya. Salah satunya adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Alhamdulilah, sampai dengan Semester I tahun ini, banyak pencapaian luar biasa yang sudah diraih oleh Hutama Karya. Kami telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sampai dengan 2019 sepanjang Β±470 km yang artinya tercapai 17% dari target yang diamanatkan sepanjang 2.765 km. Hal ini kami capai dengan melakukan berbagai inovasi, perbaikan metode kerja, dan efisiensi dalam melakukan procurement," ungkap Bintang Perbowo, Direktur Utama Hutama Karya beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah 6 ruas prioritas di JTTS yang sudah dan akan beroperasi hingga 2020:
1. Medan-Binjai
Panjang ruas ini adalah 17 km terdiri dari tiga sesi. Hingga 2 Agustus 2019, progres pembebasan tanah telah mencapai 94,18% sementara konstruksinya telah mencapai 94,32%. Tanah dan konstruksi untuk seksi 2 dan 3 sudah rampung 100%. Biaya investasinya mencapai Rp 2,5 triliun.
2. Palembang-Indralaya
Panjang ruasnya 22 km. Seluruh progres tanah dan konstruksinya sudah selesai 100%. Baik ruas Palembang-Indralaya maupun Medan-Binjai keduanya sudah mulai beroperasi sejak 2017. Menghabiskan biaya investasi Rp 3,3 triliun.
3. Bakauheni-Terbanggi
Tol dengan panjang 140,93 km ini sudah rampung 100% baik tanah maupun konstruksinya. Baru mulai dioperasikan pada tahun 2019. Ruas ini menelan biaya Rp 16,79 triliun.
4. Pekanbaru-Dumai
Ruas tol Pekanbaru-Dumai panjangnya 131 km, terdiri dari 6 seksi. Meski konstruksinya baru 77% secara keseluruhan namun pembebasan tanahnya sudah di atas 80% di setiap seksi. Tol ini direncanakan akan beroperasi pada 2020 mendatang. Biaya investasinya mencapai Rp 16,211 triliun.
5. Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung
Ruas tol sepanjang 185 km ini akan menjadi yang terpanjang kedua setelah ruas Padang-Pekanbaru sepanjang 240 km. Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung ini menawarkan aksesibilitas yang lebih baik terutama bagi industri kelapa sawit dan karet. Biaya investasinya mencapai Rp 21,95 triliun. Mulai beroperasi tahun 2019.
6. Indrapura-Kisaran
Panjang ruasnya mencapai 47 km. Ruas ini terdiri dari 9 simpang susun. Segmen Indrapura-Kisaran diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di dalam dan sekitar Tebing Tinggi serta memperkuat sektor aluminium di Kabupaten Asahan. Ruas ini menghabiskan biaya investasi sebesar Rp 6,048 triliun. Dan direncanakan dapat beroperasi pada 2020.
Hingga Semester I 2019, Hutama karya telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 6,054 Triliun atau sebesar 23.67% dari total belanja modal yang dialokasikan di tahun 2019, yang ditujukan untuk kegiatan investasi HK pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sebesar Rp 5,004 Triliun, dan sisanya sebesar Rp 1,050 Triliun merupakan investasi non JTTS.
Perseroan juga memiliki rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gross Gearing Ratio) yang masih memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk lebih agresif dalam menambah sumber pendanaan terkait pengerjaan proyek-proyek strategis nasional.
Bintang mengatakan level rasio masih sebesar 0,66 kali sedangkan batas utang berbunga (debt covenant) sebesar 2,25 kali.
"Hal ini tentunya akan menjadi penopang penting dalam rangka mempercepat penyelesaian penugasan Pemerintah di Jalan Tol Trans Sumatera," tambahnya. (idr/idr)