Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, PLTD Senayan baru akan menyala ketika dua sistem di garis depan sebagai pemasok listrik lumpuh. Nah itu membuat PLTD Senayan butuh waktu untuk bisa mulai memasok listrik ke MRT Jakarta.
"Sama saja nanti listrik kita mati dia akan butuh waktu untuk hidupin, padahal saat listrik mati, kereta itu akan langsung mati gitu. Kereta mati butuh waktu lagi 1 jam untuk kita mengoperasikan kereta, karena begitu kereta mati seluruh sistem kita down," kata dia di kantornya, Kamis (15/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun tak mau padamnya listrik pada Minggu (4/8) terulang. Untuk mengantisipasi itu, pihaknya meminta PT PLN (Persero) memastikan sistem ketiga di Senayan selalu siap sedia ketika dibutuhkan (hot standby), sehingga tidak memakan waktu untuk mulai menyetrum MRT Jakarta.
"Jadi dengan kejadian itu kita butuh sistem ketiga yaitu yang sistem Senayan. Nah sistem senayan ini juga diharapkan hot standby juga supaya saat listrik (utama dan cadangan pertama) mati, dia langsung suplai ke sistem kita," jelasnya.
Dengan kata lain, operasional MRT Jakarta tak akan lumpuh sedetik pun apabila sistem utama dan cadangan pertama lumpuh seperti dua minggu lalu.
(toy/zlf)