Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. Awaluddin mengaku telah berbicara dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait ajakan untuk membantu mengembangkan pariwisata di Mauritius.
"Mauritius itu kan kayak Maldives-nya Afrika, karena mereka pulau dan punya potensi wisata yang bagus. Nah, Kemlu memberikan informasi kepada kita, kemudian kita juga menangkap itu," kata Awaluddin di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, bila nantinya proyek ini benar-benar jalan, maka AP II harus melakukan sinergi dengan BUMN-BUMN lainnya.
"Misalnya katakanlah untuk mengembangkan konstruksi infrastruktur bandara. AP II-nya spesialisasi operator bandara dong, jadi jangan dipaksa untuk membangun. Nah untuk membangun kita bisa ajak BUMN karya. BUMN karya sama sebaliknya, dapat opportunity untuk bangun bandara. Tapi di sana membutuhkan operator bandara bisa ajak kami. Jadi konsep sinergi begitu," katanya.
Awaluddin sendiri mengaku tertarik untuk mengerjakan proyek tersebut. Untuk itu BUMN-BUMN lainnya juga sedang didorong untuk mendirikan konsorsium agar bisa mengerjakan proyek tersebut.
"Kita sangat tertarik. Jadi tadi konsepnya konsep sinergi saja. Jadi entry point-nya dari mana dulu. Kalau entry point-nya dari konstruksi, kemudian setelah itu butuh operator bandaranya, kemudian kita masuk. Atau sebaliknya kita masuk melalui operator bandara, tapi mereka meminta misalnya untuk konstruksinya, ya kita ajak BUMN karya," tutur Awaluddin.
(fdl/eds)