"Ya nanti kita lihat, mungkin lebih efektif yang model LRT, elevated maksudnya," ujar Bambang usai menghadiri diskusi media Manajemen Talenta di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Berbeda dengan Bambang, sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan MRT (Moda Raya Terpadu) yang akan dibangun ibu kota baru. Menurutnya, angkutan massal merupakan pilihan utama untuk transportasi dalam kota. Terlebih lagi, ibu kota baru nantinya akan jadi suatu kota yang besar menurut Budi. Yang pasti, Budi mengatakan MRT pasti direncanakan di sana secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Makna di Balik Desain Ibu Kota Baru |
"Masa depannya sama, mesti MRT karena angkutan massal satu pilihan yang menjadi keniscayaan. Apabila itu jadi suatu kota besar. Planning-nya pasti ada MRT, dan itu bertahap," kata Budi ditemui di kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Kemudian, Jokowi sebelumnya juga menegaskan program pembangunan transportasi massal terus berlanjut. Salah satunya adalah pembangunan MRT.
Rencana itu disampaikan Jokowi dalam pidato RAPBN dan Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Menurut Jokowi, MRT dibangun untuk menghubungkan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien sekaligus menjalankan program transportasi ramah lingkungan.
"Kita juga akan meneruskan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) dan transportasi massal lainnya, agar keseluruhan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien, semakin bersih dari polusi, dan terkoneksi secara menyeluruh," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan MRTatau moda raya terpadu (MRT) juga menjadi bagian pembangunan di ibu kota baru nanti. Menurutnya, angkutan massal merupakan pilihan utama untuk transportasi dalam kota.
"Masa depannya sama, mesti MRT karena angkutan massal satu pilihan yang menjadi keniscayaan," kata Budi ditemui di kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
(zlf/zlf)