Segala macam bahan baku menurut Rosan ada di Indonesia. Namun satu masalahnya, dalam mengembangkan kendaraan listrik teknologi di Indonesia masih kurang.
"Di kita alhamdulillah raw material bahan bakunya kita punya lengkap, nikel, kobalt, dan lain-lain, tinggal technical know yang diperbaiki," ucap Rosan, di kantornya, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam bentuk logam cadangan nikel saat ini 62 juta ton, dan kobalt 1 juta ton. Kalau dilihat sumber daya keseluruhannya nikel itu 3 miliar ton, kalau kobalt 480 juta ton," papar Satryo.
Kembali ke Rosan, dia menyatakan bahwa hingga kini kendaraan bermotor listrik cuma 5,6 juta saja jumlahnya. Targetnya, kendaraan listrik bisa menguasai 20% dari seluruh jumlah kendaraan listrik di Indonesia.
"Kendaraan bermotor listrik kurang lebih ada 5,6 juta di 2019. Kalau kita lihat trend, di 2025 kurang lebih 20% kendaraan ini ada di Indonesia," kata Rosan.
(fdl/fdl)