Direktur Sarana Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sigit Irfansyah mengatakan bahwa rencana pihaknya mengembangkan kendaraan umum menggunakan kendaraan listrik terhambat karena belum banyaknya SPKLU yang dibangun.
Dia meminta agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan BUMN untuk mempercepat pembangunan SPKLU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit memberi contoh, perusahaan transportasi Blue Bird yang sudah kembangkan mobil listrik mengeluh karena sebagai operator kendaraan umum dengan tenaga listrik mesti membangun SPKLU juga karena belum ada stasiun pengisian daya.
"Ini mahal sekali investasi SPKLU-nya, Blue Bird pernah ngeluh waktu bikin charging stationnya. Jangan swasta-swasta disuruh dulu biar ESDM sama BUMN aja turun dulu," ungkap Sigit.
Sigit pun mengatakan pihaknya juga sudah menawarkan Damri untuk kembangkan kendaraan umum bertenaga listrik. Namun, belum adanya SPKLU kembali menjadi masalah.
"Damri kita tawarkan juga kemarin kan, hal pertama yang ditanya, itu SPKLU-nya gimana pak, kita yang bikin, PLN, atau AP II," kata Sigit.
Sigit menegaskan agar operator kendaraan umum bertenaga listrik cukup membeli energi listrik saja tidak perlu membangun SPKLU.
"Harusnya, operator ini nggak mesti bikin dulu (SPKLU), harusnya operator tinggal beli saja," tegas Sigit.
(dna/dna)