Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta, sebagai pihak yang menginisiasi pembangunan Bandara Kediri mengaku perizinan yang dihadapi cukup kompleks.
"Ternyata bikin airport tidak semudah yang kita bayangkan, perizinan pun cukup kompleks. Kita masih proses terus sampai saat ini," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dari sisi pembebasan lahan, kata dia sudah mencapai 90%. Secara total, luas lahan yang digunakan sebagai area Bandara Kediri adalah seluas 457 hektare.
Dia belum bisa menargetkan kapan pembangunan bandara tersebut bisa dimulai. Tapi dia memperkirakan, ketika konstruksi dimulai butuh waktu hingga tiga tahun sampai proyek rampung.
"Kalau mengenai berapa lama pengerjaannya nggak akan kurang dari dua tahun. Kalau kita perkirakan setidaknya tiga tahun," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, Istata mengatakan bahwa masih ada persoalan perizinan dalam pembebasan lahan untuk Bandara Kediri.
"Memang belum groundbreaking, urusan perizinan belum lengkap dan pembebasan lahan belum tuntas," ungkap Istata usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kediri, Rabu (26/6/2019).
(toy/zlf)