Shinta salah seorang pedagang yang membuka tenant di rest area KM 87 merasa senang dengan kesempatan yang diberikan kepadanya. Dia berkata bahwa hal ini merupakan peluang yang baik bagi UKM-UKM daerah.
"Prospeknya itu bagus banget karena jadi jalur-jalur utamanya Trans Sumatera. Jadi nanti ke depannya kan juga produk kita makin dikenal," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (28/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan akan dibukanya outlet di rest are KM 87, pedagang aneka jajanan khas Lampung ini terus melakukan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Selain itu kualitas kemasan produknya juga diperbaiki agar lebih menarik banyak pembeli.
"Sebelum buka di sini biasanya kita ambil (bahan pisang) dari 3 supplier. Sekarang mungkin udah nambah jadi 5-6 supplier," terangnya.
Harapannya, lanjut Shinta, omzet yang diperoleh bisa naik jadi dua kali lipat dari sebelumnya. Dia juga ingin suatu saat nanti outlet miliknya akan menjadi salah satu pusat oleh-oleh khas Bandarlampung.
Tak hanya menjadi jalan tanpa hambatan, tol Trans Sumatera juga dibangun untuk memberikan efek-efek baik bagi perekonomian warga Sumatera. Salah satunya dengan menggandeng UKM binaan BUMN untuk membuka outlet di rest area setempat. Meskipun saat ini belum semua rest area sudah diselesaikan.
"Memang rest areanya ini sedikit terlambat karena waktu itu sebagian pembebasan lahan dari rest area sedikit terlambat dibandingkan jalur jalan tolnya. Jadi rest area kita harapkan di titik-titik ini selesai bulan Desember," tutup Menteri BUMN, Rini M Soemarno.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo juga ingin jalan tol yang dibangun oleh perusahaannya cepat selesai dan segera diresmikan supaya bisa meningkatkan perekonomian warga Lampung dan Sumatera Selatan.
"Angkutan logistik dari satu tempat ke tempat lain akan lebih cepat, murah dan bisa dibeli masyarakat yang membutuhkan. Sehingga perekonomian Indonesia melalui Trans Sumatera ini menjadi lebih baik," pungkasnya. (prf/hns)