63% Pembaca Tak Setuju Iuran BPJS Kesehatan Naik Jadi Rp 160.000

Hasil Polling detikFinance

63% Pembaca Tak Setuju Iuran BPJS Kesehatan Naik Jadi Rp 160.000

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 29 Agu 2019 16:33 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Demi menutup defisit keuangan BPJS Kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menaikkan iuran untuk semua golongan. Baik peserta penerima bantuan iuran (PBI) maupun umum.

Salah satu yang paling tinggi kenaikannya adalah iuran kelas 1 peserta umum atau non PBI. Penyesuaian tarif iuran yang diusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencapai Rp 160.000 per bulan per jiwa atau naik dua kali lipat dari sebelumnya yang sebesar Rp 80.000.

Sedangkan kelas 3 baik PBI dan non PBI diusulkan menjadi Rp 42.000 per bulan per jiwa atau naik dua kali lipat untuk peserta PBI yang sebelumnya Rp 23.000 dan non PBI sebesar Rp 25.500.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ternyata direspons negatif oleh pembaca detikFinance. Berdasarkan polling yang dibuat di Twitter @detikfinance, sebanyak 63% memilih tak setuju iuran BPJS dinaikkan menjadi Rp 160.000. Sisanya, 25% menyatakan setuju naik dan 12% memilih tidak peduli.

Dalam 24 jam, sebanyak 10.385 akun Twiiter mengikuti polling tersebut. Polling tersebut juga direply 528 kali. diretweet 61 kali dan disukai 64 kali.

Setali tiga uang, dari laman website detikcom, mayoritas komentar menyatakan tidak setuju akan rencana kenaikan ini. Berikut beberapa komentar mengenai rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan.



Berikut beberapa komentar pembaca dari Twitter dan website:

Pindah Ibukota Sanggup sediakan dana hingga 400 Trilyun lebih. Nutupi Defisit BPJS ajah mesti nambah beban masyarakat kecil !! - @ichsan_itcomm

Dinegara lain malah gratis rakyat sakit dibiayain ama negara .ini udh bayar pelayanan juga minta ampun..mending asuransi swasta biar mahal juga ok dan klo kita meninggal bisa diambil duit yg kita bayar selama waktu masih hidup - @rumahkostrina

Gila, gak kira2 naeknya 100%. Kalo gitu gak usah bikin aturan karyawan swasta harus ikutan bpjs, suruh milih sendiri aja mau ikut gak.. Itu baru fair.. - @andiferdiansyah

Setuju kalo ada transparansi dana di bpjs, misal limit bpjs itu berapa untuk fasilitas rawat inap/jalan dll - @adamaulia5

Kalau mau naik jangan dipaksa jadi anggota untuk yang tidak pernah pakai.. karena ujung2nya yang kelas 1 pasti banyakan dipaksa karena dipotong langsung dr kantor.. - @berkoe01

Silakan dinaikkan. Mau jadi 160 atau 500 k sekalipun tidak masalah. Tapi karyawan swasta boleh tidak ikut BPJS. Biarkan perusahaan mengurus kesehatan karyawannya. - Kuciang Karuang

Saya mah terserah pemerintah saja. Toh selama ini kalo sakit saya tidak pernah pakai BPJS. Niat saya ikut BPJS adalah agar iuran kelas I yang saya bayarkan bisa digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan. - Kantongmata




(eds/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads