Forbes mencatat nilai kekayaan pria berusia 64 tahun ini mencapai US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 78,4 triliun (kurs Rp 14.000). Angka tersebut menempatkannya di urutan 334 sebagai orang terkaya di dunia.
Pada 1996, Rowling mendapatkan US$ 500 juta dengan menjual ladang minyak dan gas keluarga. Hasil penjualannya digunakan untuk membeli jaringan Omni Hotel. Sejak itu ia membangunnya di 54 lokasi, termasuk hotel-hotel baru di Boston, San Francisco, dan Nashville.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Omni Hotels bukan satu-satunya usaha Rowling ke industri perhotelan dan perjalanan. Baru-baru ini ia juga pemegang saham terbesar di Gaylord Entertainment, sebuah institusi di Nashville yang propertinya termasuk Grand Ole Opry yang ternama.
Rowling juga melebarkan sayap bisnisnya sebagai pengusaha resort golf utama di Amerika Serikat (AS). Keputusannya masuk ke sektor yang sedang mengalami penurunan tersebut membuat banyak kalangan yang menilai Rowling sedang 'berjudi' miliaran dolar.
Omni Hotels merupakan perusahaan yang berada di bawah Rowling's TRT Holdings Inc., sebuah perusahaan besar berbasis di Dallas. Perusahaan ini memiliki banyak sektor usaha seperti energi, keuangan, dan kebugaran alias gym.
Omni mulai menjadi pemilik dan operator utama resor golf yang ikonik pada tahun 2013 dengan membeli lima properti milik KSL Capital Partners LLC yang pada saat itu pemilik Dallas ClubCorps. Kelima perusahaan itu nilai transaksinya ditaksir sekitar US$ 900 juta.
Namun, tidak lama berselang Omni kembali mengakuisisi MontCucia Resort & Spa di ClubCorp. Nilai transaksinya ditaksir mencapai US$ 1,2 miliar. Dengan aksi tersebut, Rowling dianggap sedang 'berjudi'.
Para petinggi Omni yang suka akan olah raga golf dinilai menjadi kunci keberhasilan, meskipun banyak resor golf besar lainnya mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan.
(hek/eds)