Ngeri! Kondisi Jakarta yang Bikin Pemerintah Pindahkan Ibu Kota

Ngeri! Kondisi Jakarta yang Bikin Pemerintah Pindahkan Ibu Kota

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 10 Sep 2019 16:14 WIB
Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah
Jakarta - Jakarta tak bisa lagi dipaksakan untuk menjadi ibu kota negara. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) mengungkapkan kondisi Jakarta yang mengkhawatirkan.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, populasi penduduk di Jakarta dan sekitarnya sudah tak terkendali.

"Jakarta sudah tidak lagi menjamin, kota metropolitan, sistem perkembangan populasi tidak terkendali," kata dia dalam acara diskusi dengan pakar dunia membahas pemindahan ibu kota, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (10/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan Jakarta dinobatkan sebagai salah satu kota terpadat di dunia. Pada tahun 2013 Jakarta adalah kota terpadat ke 10 dunia dan sekarang berada di posisi 9. Kepadatan Jakarta sendiri tercatat 15.000 jiwa per kilometer di 2017.


Kemacetan, polusi udara, hingga masalah kesehatan menjadi satu-kesatuan yang tak terpisahkan di Jakarta. Itu turut mengganggu produktivitas masyarakatnya, dan menghambat koordinasi dan komunikasi antar lembaga pemerintah.

"Macet buat polusi dan kerugian bisnis. Berdasarkan kajian Bank Dunia kita kehilangan Rp 56 triliun per tahun," sebutnya.

Jakarta beserta kawasan sekitarnya, yaitu Jabodetabek pun dihantui sejumlah permasalahan mulai dari polusi, banjir dan turunnya permukaan tanah.


Terlepas dari itu, dia memastikan pemindahan ibu kota negara tidak akan membuat ekonomi nasional terganggu.

"Memindahkan ibu kota ke Kalimantan tidak akan memperlambat perekonomian nasional. Pindah ibu kota akan membuat skema baru untuk membuat itu jadi lebih baik," tambahnya.


(zlf/zlf)

Hide Ads