Jepang Tertarik Garap Listrik Tenaga Sampah di Makassar

Jepang Tertarik Garap Listrik Tenaga Sampah di Makassar

Muhammad Nur Abdurrahman - detikFinance
Rabu, 11 Sep 2019 15:30 WIB
Foto: Muhammad Nur Abdurrahman/detikcom
Makassar - Dua perusahaan dari Jepang, Sumitomo Corporation dan Hitachi Zosen Corporation, tertarik membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Perwakilan Sumitomo dan Hitachi Zocen melakukan presentasi peluang kerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar di hadapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb di Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, Rabu (11/9/2019).

Menurut Nurdin, kedatangan dua perwakilan perusahaan Jepang di Makassar ini untuk menindaklanjuti tawaran Pemkot Makassar sebelumnya untuk pengelolaan sampah menjadi energi 'Waste to Energy', dalam seminar yang diselenggarakan Jakarta Japan Club (JCC) di Jakarta, awal Agustus lalu, yang turut dihadiri Duta Besar Jepang Masafumi Ishi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Besar investasinya belum disepakati, yang pasti triliunan, termasuk kapasitas listrik yang bisa dihasilkan dari sampah belum diketahui karena masih proses visibility study. Bagusnya lagi APBD kita tidak terbebani dan teknologinya yang terbaru, kota metro seperti di sini kita berharap tidak ada lagi yang buang sampah sembarangan," ujar Nurdin.

Nurdin berharap kehadiran PLTSa di Makassar juga akan mengatasi persoalan sampah di daerah-daerah sekitar Makassar, seperti Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Maros.

Sementara itu, Vice President Innovative Power & Development Coordination PT Summit Niaga (anak perusahaan Sumitomo) Kenichi Ishikawa, menyebutkan pihaknya menunggu penjajakan minat pasar atau market sounding dari Pemkot Makassar.

Menurut Kenichi, setelah proses studi kelayakan rampung, Sumitomo dan Hitachi bersama Pemkot Makassar selanjutnya akan membahas rencana kerja sama, termasuk menentukan besar kapasitas listrik yang akan dihasilkan dari PLTSa. Setelah kontrak disepakati bersama, proses selanjutnya pembangunan pembangkit sekitar 3 tahun dan masa kontrak kerja sama akan berjalan di kisaran 20-25 tahun.


"Selain di Makassar, kami juga menjajaki pembangunan PLTSA di TPPAS Legok Nangka di Jawa Barat, kami akan bekerja sama dengan Hitachi yang berpengalaman membangun 957 pembangkit listrik 'waste to energy' di seluruh dunia," kata Kenichi.

Rencana pembangunan PLTSa di TPA Tamangapa juga telah direncanakan Wali Kota Makassar sebelumnya, Ramdhan Pomanto, tahun 2016 lalu. Dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, 1 November 2016 lalu, Ramdhan Pomanto bersama beberapa wali kota lainnya, menyebutkan rencana pembangunan PLTSa akan dibangun di lahan seluas 10 hektare di TPA Tamangapa dan telah ditawarkan ke sejumlah investor dari beberapa negara.


(mna/hns)

Hide Ads